Sistem komunikasi seluler merupakan salah satu jenis komunikasi bergerak, yaitu suatu komunikasi antara dua buah terminal dengan salah satu atau kedua terminal berpindah tempat. Dengan adanya perpindahan tempat ini, sistem komunikasi bergerak tidak menggunakan kabel sebagai medium transmisi.
Sistem komunikasi seluler dapat melayani banyak pengguna pada cakupan area geografis yang cukup luas dalam frekuensi yang terbatas. Sistem ini juga menawarkan kualitas yang cukup tinggi dan tidak kalah jika dibandingkan dengan telepon tetap (Public Switched Telephone Network atau PSTN) *barangkali lebih dikenal dengan istilah telepon rumah*. Untuk menambah kapasitas, daerah jangkauannya dibatasi dengan adanya pembagian area menjadi sel-sel. Dengan adanya sel-sel ini, kanal radio dapat dipergunakan kembali *istilahnya re-use* oleh base station pada jarak yang berjauhan. Ketika pengguna jasa seluer berpindah dari satu sel ke sel lain, panggilan dijaga agar tidak terinterupsi dengan menggunakan salah satu teknik switching, yaitu handoff.
PERKEMBANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI SELULER
ZERO GENERATION (0G)
Teknologi 0G adalah teknologi komunikasi yang mengawali terbentuknya generasi telekomunikasi yang berikutnya. Sebenarnya teknologi ini pada awal ditemukan belum diberi nama dengan teknologi 0G (Zero Generation). Awal mulanya teknologi ini diberi nama dengan telepon radio bergerak (mobile telephone radio). Teknologi ini menggunakan jaringan berbasis gelombang radio (radiotelephone) khusus—yang artinya terpisah dan tertutup dari jaringan lain yang sejenis—serta dengan jangkauan jaringan yang terbatas. Meskipun begitu, jaringan ini mampu terhubung dengan jaringan telepon sekarang ini. Beberapa diantara banyak standar telekomunikasi yang digunakan oleh generasi ini adalah:
PTT (Push-to-Talk atau Press-to-Transmit)
Adalah teknologi jaringan komunikasi yang menggunakan metode half-duplex (yang mirip walkie-talkie, hanya saja teknologi ini terhubung dengan jaringan seluler) yang digunakan untuk berkomunikasi. Sampai saat ini juga PTT masih diimplementasikan pada jaringan seluler, namun untuk Indonesia tidak ada operator yang mendukung teknologi ini.
MTS (Mobile Telephone System)
Adalah teknologi radiotelephone half-duplex yang dikembangan oleh Bell System dan implemetasikan pertama kali di St. Louis pada tanggal 17 Juni 1946. Pada awalnya hanya ada 3 saluran komunikasi, kemudian bertambah sampai 32 saluran dengan 3 frekuensi untuk melayani seluruh pelanggannya. Kekurangnnya adalah berat handset-nya yang mencapai 80 pound atau sekitar 29 Kg, serta jaringan yang hanya terbatas pada area perkotaan saja. Pada tahun 1980-an, teknologi ini sudah tidak digunakan di Amerika.
IMTS (Improved Mobile Telephone Service)
Adalah teknologi radiotelephone full-duplex yang menggunakan gelombang Low VHF (35-44 MHz, 9 saluran), High VHF (152-158 MHz, 11 saluran), dan UHF (454-460 MHz, 12 saluran). Diperkenalkan pada tahun 1969 sebagai penganti teknologi MTS.
Pada generasi 0G, sistem telepon bergerak (mobile telephone) dapat dibedakan dari sistem telepon radio awal (mobile telephone radio). Perbedaannya adalah pada sistem telepon bergerak untuk melakukan komunikasi harus melalui jasa komersil Public Switched Telephone Network (PSTN) yang berfungsi sebagai operator untuk mengarahkan panggilan. Sedangkan pada sistem telepon radio tidak membutuhkan jaringan tersebut, karena komunikasinya langsung dilakukan antara pengirim dan penerima panggilan melalui jaringan tertutup. Sistem komunikasi telepon radio awal biasa diaplikasikan pada jaringan radio polisi atau taksi. Sistem telepon radio ini dikenal dengan nama dagang WCCs (Wireline Common Carriers, AKA telephone companies), RCCs (Radio Common Carriers), dan two-way radio dealers.
Sistem telepon bergerak (mobile telephone) tersebut pada umumnya terpasang dalam mobil atau truk, juga ada pula yang berbentuk seperti tas kantor. Bisanya, komponen pemancar dan penerima atau transceiver (transmitter-receiver) terpasang dalam bagasi kendaraan dan dihubungkan dengan “kepala” (dial, display, dan handset) yang berada dekat tempat duduk pengemudi.
Tabel Kelebihan dan Kekurangan Teknologi 0G, 0.5G
Kelebihan
Kekurangan
Bisa melayani komunikasi suara saja dan merupakan teknologi awal komunikasi bergerak (mobile) yang diimplementasikan dan dikomersialkan
Metode transmisinya masih half-duplex meski pada perkembangannya mendukung full-duplex
Jumlah pelangan terbatas
Jangkauan jaringannya terbatas
Tidak mendukung komunikasi data
GENERASI PERTAMA / FIRST GENERATION (1G)
Teknologi 1G adalah teknologi nirkabel generasi pertama berupa telepon seluler (cellphone, ada pula yang menyebutnya mobile phone). Teknologi ini adalah standar untuk telepon seluler analog yang diperkenalkan sekitar 1980-an. Alat komunikasi pada generasi teknologi ini awalnya digunakan untuk kepentingan militer, namun dalam perkembangannya masyarakat umum yang menggunakan teknologi komunikasi ini.
Teknik komunikasi yang digunakan pada generasi ini adalah Frequency Division Multiple Access (FDMA). Teknik ini memungkinkan pembagian alokasi frekuensi pada suatu sel untuk digunakan setiap pelanggan yang ada di sel tersebut, maksudnya untuk setiap pelanggan saat sedang melakukan pembicaraan akan memiliki frekuensi sendiri yang berbeda dengan frekuensi pelanggan lain dalam sel yang sama. Prinsip ini sama dengan cara kerja setiap stasiun radio yang menyiarkan menggunakan frekuensi yang berbeda antara satu stasiun dengan stasiun yang lainnya). Sebagian dari banyak standar telekomunikasi 1G meliputi:
NMT (Nordisk MobilTelefoni atau Nordic Mobile Telephony)
Adalah teknologi 1G yang berkembang sekitar tahun 1980-an yang masih masih beroperasi di 30 negara yang umunya berada di Eropa. Teknologi ini terdiri dari NMT450 (Nordic Mobile Telephones/450) dikembangkan oleh Ericsson dan Nokia pada tahun 1981 yang beroperasi pada 450 MHz menggunakan sistem FDD (Frequency Division Duplex) berbasis FDMA. Kemudian NMT-F yang merupakan versi Perancis dari NMT900 diperkenalkan pada tahun 1986 yang beroperasi pada 900 MHz.
AMPS (Advanced Mobile Phone System) atau IS-136
Adalah teknologi 1G yang dikembangkan oleh Bell Labs sekitar tahun 1970-an, digunakan di Amerika Serikat dan tidak dipakai lagi sekitar tahun 2000. Teknologi ini menggunakan frekuensi 800 MHz Cellular FM band, cara kerja teknologi ini hampir sama dengan teknologi IMTS yang ada pada 0G.
CDPD (Cellular Digital Packet Data)
Adalah teknologi 1G yang diperkenalkan pada tahun 1992. Teknologi yang beroperasi pada frekuensi 800 MHz dan 900 MHz ini memberi kemampuan kepada teknologi D-AMPS/AMPS untuk komunikasi suara maupun data menggunakan kanal jaringan sampai kecepatan 19,2 Kbps. Sebagai data paket pada jaringan, teknologi ini dapat menjalankan aplikasi Internet Protocol (IP) dan juga bertindak sebagai ekstensi internet di mana pengguna dapat merasa online terus menerus. Kemudian pada Mei 2000 AT&T memperkenalkan layanan PocketNet yang merupakan aplikasi mobile internet HDML (mirip dengan WAP) menggunakan CDPD. Handset yang mendukung layanan ini kemudian diciptakan dengan kemampuan transfer data, suara, serta mobile internet. CDPD merupakan teknologi sampingan dari AMPS hanya untuk layanan data saja, namun tidak berkembang karena mahal dan gagal berkompetisi.
Tabel Kelebihan dan Kekurangan Teknologi 1G, 1.5G
Kelebihan
Kekurangan
Melayani komunikasi suara dan data berukuran kecil
Tidak dapat melayani komunikasi data dalam kecepatan tinggi dan besar
Kapasitas trafik yang kecil
Jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit
Penggunaan spektrum frekuensi yang boros karena satu pengguna menggunakan satu buah kanal frekuensi
Derau intemodulasi (suara tidak jernih)
GENERASI KEDUA / SECOND GENERATION (2G)
Teknologi 2G adalah teknologi komunikasi generasi kedua yang muncul karena tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas yang semakin baik. Generasi 2G sudah menggunakan teknologi digital, serta mekanisme Time Division Multiple Access (TDMA) dan Code Division Multiple Access (CDMA) dalam teknik komunikasinya.
Teknologi-teknologi standar 2G yang berbasis TDMA adalah:
D-AMPS (Digital AMPS) atau IS-54 atau IS-136 di Amerika Serikat dan Kanada
Adalah teknologi 2G berbasis TDMA yang merupakan pengembangan dari AMPS (Advanced Mobile Phone System). Beropersi pada frekuensi:
800 MHz (berdasar standar IS-54, range frekuensinya 824-849 MHz dan 869-894 MHz)
1900 MHz (berdasar standar IS-136 untuk mendukung dual band 800 MHz dan 1900 MHz)
D-AMPS merupakan telepon selular yang sudah digital, namun jaringannya masih mendukung jaringan analog AMPS.
GSM (Global System for Mobile Communications) di Eropa dan Asia
Adalah teknologi 2G berbasis TDMA yang dikembangkan oleh study group yang bernama Groupe Special Mobile (GSM) untuk mempelajari dan mengembangkan sistem telekomunikasi publik di Eropa. Pada tahun 1989, tugas ini diserahkan kepada European Telecommunication Standards Institute (ETSI) dan GSM fase I diluncurkan pada pertengahan 1991.
Alasan munculnya GSM karena kebutuhan bersama terhadap satu sistem jaringan baru yang dapat menjadi standar jaringan yang berlaku dan dapat diterapkan di seluruh kawasan Eropa. Dalam sistem baru juga harus terdapat kemampuan yang dapat mengantisipasi mobilitas pengguna serta kemampuan melayani lebih banyak pengguna untuk menampung penambahan jumlah pengguna baru.
Jaringan GSM merupakan jaringan yang paling banyak digunakan di dunia, pada tahun 1993, sudah ada 36 jaringan GSM di 22 negara, dan akhir tahun 1993 berkembang menjadi 48 negara dengan 70 operator dan pelanggan berjumlah 1 milyar. Kini GSM di gunakan di 212 negara dengan jumlah pelanggan mencapai 2 milyar di seluruh dunia.
GSM juga mendukung komunikasi data berkecepatan 14,4 Kbps (hanya cukup untuk melayani SMS, download gambar, atau ringtone MIDI saja).
Tabel Frekuensi yang Digunakan Oleh Jaringan GSM (Berdasarkan ETS 05.05)
Sistem
Frekuensi (MHz)
Frekuensi Uplink (MHz)
Frekuensi Downlink (MHz)
Nomor Saluran
GSM 400
450
450,4-457,6
460,4-467,6
259-293
GSM 400
480
478,8-486,0
488,8-496,0
306-340
GSM 850
850
824,0-849,0
869,0-894,0
128-251
GSM 900 (P-GSM)
900
890,0-915,0
935,0-960,0
1-124
GSM 900 (E-GSM)
900
880,0-915,0
925,0-960,0
0-124 dan 975-1023
GSM-R (R-GSM)
900
876,0-880,0
921,0-925,0
955-973
DCS 1800
1800
1710,0-1785,0
1805,0-1880,0
512-885
PCS 1900
1900
1850,0-1910,0
1930,0-1990,0
512-810
Istilah yang lain dari GSM di beberapa negara:
A1-Net (GSM 900 MHz) di Austria
E-Netz (GSM 1800 MHz) di Jerman
DCS (Digital Communications Systems) di Amerika Serikat
PCS (Personal Communications Service) di Amerika Serikat (mirip standar NCDMA dan GSM 1900 yang beroperasi pada frekuensi 1850-1990 MHz)
PDC (Personal Digital Celluler) di Jepang
Adalah teknologi 2G berbasis TDMA yang diluncurkan pertama kali pada Maret 1993. Merupakan jaringan telekomunikasi berdasarkan TDMA yang dikembangkan Jepang dan berlaku hanya di Jepang saja. Dasar teknologinya sama dengan GSM. Dioperasikan oleh NTT DoCoMo pada frekuensi:
PHS (Personal Handy System) atau PAS (Personal Access System) di China, Jepang, Taiwan, dan beberapa negara Asia
Adalah teknologi 2G berbasis TDMA yang mempunyai kemampuan two-way calling, roaming, high-speed data services, suara jernih, dan handover. PHS di Jepang dioperasikan oleh J-Phone, dengan range frekuensi antara 1895-1918 MHz.
CSD (Circuit Switched Data) di Amerika Serikat
Adalah teknologi 2G berbasis TDMA yang menggunakan single radio time slot untuk mentrasmisikan data pada kecepatan 9,6 Kbps pada jaringan GSM dan Switching Subsystem. Juga dapat dikoneksikan dengan modem ke jaringan telepon biasa (PSTN) dan dial-up service.
HSCSD (High Speed Circuit Switched Data)
Adalah teknologi 2G berbasis TDMA yang memiliki mekanisme transfer data circuit-switched (mirip dengan GSM). Namun memiliki kelebihan dalam kemampuan untuk menggunakan lebih dari satu timeslot dari 8 timeslot pada paket data GSM untuk satu kali koneksi (GSM hanya dapat menggunakan satu timeslot untuk satu koneksi). Kemampuan ini menjadikan HSCSD dapat mencapai kecepatan transfer data hingga 57,6 Kbps (HSCSD merupakan teknologi penunjang pada jaringan GSM untuk data, tetapi tidak komersilkan karena boros timeslot dan tergantikan oleh GPRS yang lebih baik).
iDEN (Integrated Digital Enhanced Network) di Amerika Serikat, Kanada, Argentina, Brazil, Chile, China, Kolombia, El Salvador, Ekuador, Guam, Israel, Jepan, Jordan, Korea Selatan, Meksiko, Peru, Filipina, Puerto Rico, Arab Saudi, dan Singapura. Adalah teknologi 2G berbasis TDMA yang dikembangkan oleh Motorola dengan jumlah jaringan di 20 negara. Beropersi di saluran 25 KHz, di manfaatkan untuk radio truk dan telepon selular.
Sedangkan teknologi standar 2G yang berbasis CDMA adalah CDMAone atau IS-95 (Interim Standard 95) atau IS-95 CDMA atau TIAEIA-95 di USA, Korea Selatan, Kanada, Meksiko, India, Israel, Australia, Sri Lanka, Venezuela, Brazil, dan Cina. Adalah teknologi 2G berbasis CDMA yang beroperasi pada dua kelas gelombang Band Class 0 (800 MHz) dan Band Class 1 (1900 MHz). Diperkenalkan oleh Qualcomm pada pertengahan 1990-an dan di dukung oleh AT&T, Motorola, Lucent, ALPS, GSIC, Prime Co, Samsung, Sony, US West, Sprint, Bell Atlantic, dan Time Warner.
Tabel Perbandingan AMPS, GSM, dan CDMAone
AMPS
GSM
CDMA/IS-95
Akses jamak
FDMA
TDMA
DS-CDMA
Modulasi
FM
GMSK
QPSK
Bandwidth RF
30 KHz
200 Khz
1,25 MHz
Kanal/Carrier RF
1
8
20-30
Frekuensi Uplink
824-849 MHz
890-915 MHz
824-849 MHz
Frekuensi Downlink
869-894 MHz
935-960 MHz
869-894 MHz
Tiga keuntungan utama dari jaringan 2G daripada pendahulunya adalah percakapan telepon dienskripsi secara digital, sistem 2G secara signifikan lebih efisien pada spektrum yang memperbolehkan tingkat penetrasi lebih besar, dan 2G memperkenalkan jasa pengiriman-penerimaan data untuk perangkat bergerak dimulai dengan pesan singkat (SMS).
Tabel Kelebihan dan Kekurangan Teknologi 2G, 2.5G, 2.75G
Kelebihan
Kekurangan
Layanan lebih banyak seperti komunikasi suara, SMS (Short Message Service; layanan dua arah untuk mengirim pesan pendek sebanyak 160 karakter), voice mail, call waiting, dan transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps (untuk SMS, download gambar, atau ringtone MIDI)
Kecepatan transfer data masih rendah
Kapasitas pengguna dapat lebih besar
Tidak efisien untuk trafik rendah
Suara yang dihasilkan lebih jernih karena berbasis digital (sinyal suara analog diubah menjadi sinyal digital sebelum dikirim). Perubahan ini memungkinkan dapat diperbaikinya kerusakan sinyal suara akibat gangguan noise atau interferensi frekuensi lain. Perbaikan dilakukan di penerima, kemudian dikembalikan lagi dalam bentuk sinyal analog
Jangkauan jaringan masih terbatas dan sangat tergantung oleh adanya BTS (cell tower)
Efisiensi spektrum/frekuensi yang menjadi meningkat, serta kemampuan
Optimasi sistem yang ditunjukkan dengan kemampuan kompresi dan coding data digital
Tenaga yang diperlukan untuk sinyal sedikit sehingga menghemat baterai, handset dapat dipakai lebih lama, dan ukuran baterai bisa lebih kecil
2.2.1.2 2.5G, 2.75G (Second and A Half Generation)
Untuk istilah 2G dan 3G secara resmi telah didefinisikan, namun untuk 2.5G tidak. Penamaan 2.5G digunakan untuk tujuan pemasaran saja.
Teknologi yang disebut dengan 2.5G adalah teknologi komunikasi yang merupakan peningkatan dari teknologi 2G terutama dalam platform dasar GSM yang telah mengalami penyempurnaan, khususnya untuk aplikasi data. Untuk yang berbasis GSM (TDMA) teknologi 2.5G di implementasikan dalam GPRS (General Packet Radio Services) dan WiDEN (Wideband Integrated Dispatch Enhanced Network), sedangkan yang berbasis CDMAone (CDMA) diimplementasikan dalam CDMA2000-1x Release 0/RTT (1 Times Radio Transmission Technology) atau IS-2000 (berdasar standar ITU) atau CDMA2000 (berdasar standar 3GPP2).
Provider 2.5G menyediakan beberapa keuntungan 3G (seperti packet-switched) dan dapat menggunakan sebagian dari infrastruktur 2G yang ada dalam jaringan GSM dan CDMA. GPRS adalah teknologi 2.5G yang digunakan oleh operator GSM. Beberapa protokol, seperti EDGE untuk GSM dan CDMA2000-1x RTT untuk CDMA, dapat dikualifikasikan sebagai jasa 3G (sebab mereka mempunyai tingkat transfer data di atas 144 Kbps), namun kemudian diistilahkan sebagai jasa 2.5G (atau ada pula yang menyebutnya sebagai 2.75G yang terdengar lebih canggih) sebab mereka beberapa kali lebih lambat dibanding jasa 3G “yang sebenarnya”.
GPRS (General Packet Radio Services)
Adalah teknologi 2.5G yang disisipkan (overlay) di atas jaringan GSM untuk menangani komunikasi data pada jaringan. Dengan kata lain dengan menggunakan handset GPRS, komunikasi data tetap berlangsung di atas jaringan GSM (dengan GSM masih menangani komunikasi suara dan transfer data ditangani oleh GPRS). Pengembangan teknologi GPRS di atas GSM dapat dilakukan secara efektif tanpa menghilangkan infrastruktur lama, yaitu dengan penambahan beberapa hardware dan upgrade software baru pada terminal/station dan server GSM. Kecepatan transfer data GPRS dapat mencapai hingga 160 Kbps. Teknologi GPRS memiliki 3 fitur keunggulan, yaitu:
Always Online. GPRS menghilangkan mekanisme dial kepada pengguna pada saat ingin mengakses data, sehingga dikatakan GPRS selalu online karena transfer data dikirim berupa paket dan tidak bergantung pada waktu koneksi.
An Upgrade to existing networks (GSM and TDMA). Adopsi sistem GPRS tidak perlu menghilangkan sistem lama karena GPRS dijalankan di atas infrastruktur yang telah ada.
An Integral part of EDGE and WCDMA. GPRS merupakan inti dari mekanisme pengiriman paket data untuk teknologi 3G selanjutnya.
GPRS dibagi menjadi 3 kelas berdasarkan kemampuannya, yaitu:
Kelas A
Dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara dan SMS) pada waktu besamaan penggunannya, perangkat yang mendukung kelas A masih tersedia sampai saat ini.
Kelas B
Dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara dan SMS) tetapi hanya satu yang dapat digunakan pada waktu yang sama. Ketika layanan GSM (telepon atau SMS) digunakan, maka GPRS harus menunggu dan akan otomatis aktif kembali setelah layanan GSM (telepon atau SMS) diakhiri. Kebanyakan perangkat GPRS termasuk dalam kelas B.
Kelas C
Untuk menghubungkan layanan GPRS atau GSM (suara dan SMS), harus dilakukan pengantian layanan secara manual antara kedua layanan (hampir sama seperti kelas B hanya pergantian jaringan yang aktif tidak otomatis).
Manfaat dari teknologi GPRS:
Client-Server Services yang memungkinkan pengaksesan data yang tersimpan dalam suatu basisdata. Contoh penerapan aplikasi ini adalah pengaksesan web melalui browser.
Messaging Services yang ditujukan untuk komunikasi antar individu pengguna dengan memanfaatkan storage server untuk penanganan pesan sebagai tempat penyimpanan pesan sementara/intermediate sebelum diterima oleh pengguna. Contoh hasil layanannya yaitu aplikasi Multimedia Message Service (MMS) yang digunakan untuk pengiriman data pesan multimedia melalui jaringan GSM dengan menggunakan telepon seluler.
Real-time Conversational Services yang memberikan layanan komunikasi dua arah kepada pengguna secara real-time. Beberapa contoh penerapannya adalah pada aplikasi internet dan multimedia semisal Voice over IP (VoIP) dan video conferencing.
Tele-action services yang memberikan layanan dengan pengiriman dan penerimaan volum data yang sedikit. Contohnya seperti validasi kartu kredit, transaksi lotere, dan sistem kamera pengawas ruangan.
Adalah teknologi 2.5G yang merupakan pengembangan dari iDEN (2G) dari sisi software yang dikembangkan oleh Motorola dan diperkenalkan pada tahun 1993. WiDEN mampu men-transfer data sampai kecepatan 100 Kbps dan telah digunakan di 20 negara.
CDMA2000-1x Release 0/RTT (1 Times Radio Transmission Technology) atau IS-2000 (berdasar standar ITU) atau CDMA2000 (berdasar standar 3GPP2). Adalah teknologi 2.5G yang merupakan teknologi pengembangan dari CDMAone dengan penambahan kemapuan pada layanannya dan beroperasi di frekuensi 400 MHz, 800 MHz, 900 MHz, 1700 MHz, 1800 MHz, 1900 MHz, dan 2100 MHz (tergantung regulasi frekuensi tiap negara).
GENERASI KETIGA / THIRD GENERATION (3G)
Teknologi 3G adalah teknologi komunikasi generasi ketiga yang menjadi standar teknologi telepon bergerak (mobile phone), menggantikan 2.5G. Hal ini berdasarkan ITU (International Telecommunication Union) dengan standar IMT-2000.
Jaringan 3G memungkinkan operator jaringan untuk menawarkan jangkauan yang lebih luas dari fasilitas tingkat lanjut ketika mencapai kapasitas jaringan yang lebih besar melalui peningkatan efisiensi penggunaan spektrum. Kemampuannya meliputi komunikasi suara nirkabel dalam jangkauan area luas (wide-area wireless voice telephony), panggilan video (video calls), dan jalur data kecepatan tinggi nirkabel (broadband wireless data), dan semuanya itu berkerja dalam perangkat bergerak (mobile). Fasilitas tambahan juga meliputi transmisi data HSPA yang mampu untuk mengirim data dengan kecepatan sampai 14,4 Mbps untuk downlink dan 5,8 Mbps untuk uplink.
ITU mendefisikan 3G sebagai teknologi yang:
Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 144 Kbps pada pengguna yang bergerak dengan kecepatan 100 km/jam.
Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 384 Kbps pada pengguna yang berjalan kaki.
Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada pengguna diam (stasioner).
Teknologi 3G diperkenalkan pada awalnya adalah untuk tujuan sebagai berikut:
Menambah efisiensi dan kapasitas jaringan.
Menambah kemampuan jelajah (roaming).
Untuk mencapai kecepatan transfer data yang lebih tinggi.
Peningkatan kualitas layanan (QoS atau Quality of Service).
Mendukung kebutuhan internet bergerak (mobile internet).
Frekuensi yang digunakan oleh teknologi 3G, yaitu:
Frekuensi penerimaan (downlink) 1920-1980 MHz
Frekuensi pengiriman (uplink) 2110-2170 MHz
Yang termasuk teknologi 3G:
EDGE (Enhanced Data Rates for GSM Evolution) atau E-GPRS (Enhanced-General Packet Radio Services)
Adalah teknologi 3G yang merupakan salah satu standar untuk wireless data yang diimplementasikan pada jaringan selular GSM. Diperkenalkan pertama kali pada tahun 2003 dan merupakan tahapan lanjutan dalam evolusi menuju mobile multimedia communication.
EDGE awalnya disebut teknologi 2.75G. Namun sejak pertengahan tahun 2000, platform teknologi Internasional GERAN (GSM EDGE Radio Access Network) telah mengadopsi seluruh spesifikasi 3GPP (yang salah satunya adalah kecepatan transfer data sama dengan 3G) sehingga menjadikan teknologi EDGE masuk dalam kelompok teknologi generasi ketiga UMTS 3G.
Dengan EDGE, operator selular dapat memberikan layanan komunikasi data dengan kecepatan Iebih tinggi dibanding GPRS, di mana GPRS hanya mampu melakukan pengiriman data dengan kecepatan sekitar 25 Kbps. Begitu juga bila dibandingkan platform lain, kemampuan EDGE mencapai 3-4 kali kecepatan akses jalur kabel telepon (biasanya sekitar 30-40 Kbps) dan hampir 2 kali lipat kecepatan CDMA2000-1x yang hanya sekitar 70-80 Kbps. Kecepatan transfer data EDGE bahkan dapat mencapai kecepatan hingga 236,8 Kbps dengan menggunakan 4 timeslots dan 473,6 Kbps dengan menggunakan 8 timeslots.
Layanan berbasis teknologi EDGE berkemampuan memberikan berbagai aplikasi layanan generasi ketiga, yakni: high quality audio streaming, video streaming, online gaming, high speed download, high speed network connection, push to talk, dan lain-lain. Hingga bulan November 2006, EDGE telah diterapkan 156 jaringan operator GSM di 92 negara dan akan terus berkembang menjadi 213 jaringan operator GSM di 118 negara.
W-CDMA (Wideband-Coded Division Multiple Access) atau UMTS (Universal Mobile Telecommunication System)
Adalah teknologi 3G yang dikembangkan di Eropa dan mualai diperkenalkan pada tahun 2004. Standarisasi dari UMTS ini dilakukan oleh ETSI (European Telecommunication Standard Institution), selain itu ITU-T (Intertational Telecommunications Union Telecommunication Standardisation Sector) mengerjakan sistem yang sama dinamakan IMT 2000 (International Mobile Telecommunation System 2000). Kedua badan standarisasi ini dapat melakukan kerjasama sehingga terbentuk satu sistem untuk masa yang akan datang.
UMTS dirancang sehingga dapat menyediakan bandwith sebesar 2 Mbps. Layanan yang dapat diberikan UMTS diupayakan dapat memenuhi permintaan pemakai dimanapun berada, artinya UMTS diharapkan dapat melayani area yang seluas mungkin, jika tidak ada sel UMTS pada suatu daerah, maka dapat di-route-kan melalui satelit.
UMTS dapat digunakan oleh perkantoran, rumah dan kendaraan. Layanan yang sama dapat diberikan untuk pemakai indoors dan outdoors, public areas, dan private areas, urban, dan rural.
Frekuensi radio yang dialokasikan untuk UMTS adalah 1885-2025 MHz dan 2110-2200 MHz. Pita tersebut akan digunakan oleh sel yang kecil (pico cell) sehingga dapat memberikan kapasitas yang besar pada UMTS. Multiple access yang digunakan dapat mengalokasikan bandwith secara dinamis sesuai dengan kebutuhan pelanggan. RACE (Research and Technology Development in Advanced Communications Technologies in Europe) telah mengembangkan dua jenis multiple access yakni CDMA dan TDMA, dari keduanya ini belum diputuskan yang akan digunakan.
W-CDMA sudah di implentasikan di Jepang, Eropa, dan Asia, dan akan dikembangkan di 55 negara pada tahun 2006. Frekuensi UMTS berbagai daerah:
Asia dan Eropa (umumnya) pada frekuensi 2100 MHz (downlink) dan 1900 MHz (uplink)
Amerika Serikat (oleh operator AT&T Mobility) pada frekuensi 1900 MHz/850 MHz.
Amerika pada frekuensi 2100 MHz (downlink) 1700 MHz (uplink).
Eropa pada frekuensi 900 MHz.
Australia dan Jepang pada frekuensi 800 MHz.
CDMA2000-1x EV/DV (Evolution/Data/Voice) dan CDMA2000-1x EV-DO (Data Only/Data Optimized) atau IS-856
Adalah teknologi 3G yang didukung oleh komunitas CDMA Amerika Utara, dipimpin oleh CDG (CDMA Development Group). CDMA2000-1x EV (Evolution) dan CDMA2000-1x EV-DO ini merupakan pengembangan dari teknologi CDMA2000-1x Release 0/RTT atau CDMA2000 (2.5G). Pada awalnya CDMA2000-1x EV-DO (Revision 0) hanya bisa mengirim data sampai 2,4 Mbps, tetapi kemudian berkembang sehingga CDMA2000-1x-EV-DO (data only) memiliki kecepatan seperti tabel di bawah.
Tabel Pembagian Kecepatan CDMA2000-1x
Kecepatan
Aplikasi yang Didukung
CDMA2000-1x EV-DO Revision A (T-1 speeds)
2,45-3,1 Mbps
Video conference
CDMA2000-1x EV-DO Revision B
Rata-rata 300 Kbps, maksimal 73,5 Mbps
Transmisi data
CDMA2000-1x EV-DV
Rata-rata 300 Kbps, maksimal 3,09 Mbps
Integrasi layanan suara dan layanan multimedia data paket berkecepatan tinggi secara simultan
CDMA2000-1x EV-DO Revision C atau UMB (Ultra Mobile Broadband)
Maksimal 280 Mbps pada kondisi puncak, 275 Mbps downstream, 75 Mbps upstream (sehingga dapat dikategorikan dalam 4G)
Voice over IP (VoIP), multimedia, broadband, informasi, entertainment, jasa elekronik komersial, dan mendukung penuh jaringan jasa wireless pada lingkungan mobile (sehingga sama dengan jaringan Wi-Fi, WiMAX, dan UWB)
TD-CDMA (Time Division Code Division Multiple Access) atau UMTS-TDD (Universal Mobile Telecommunication System-Time Division Duplexing) di Eropa
Adalah teknologi jaringan data 3G yang dibangun pada jaringan telepon selular standar UMTS/WCDMA di mana keduanya baik UMTS/WCDMA maupun TD-CDMA/UMTS-TDD tidak saling mendukung dikarenakan perbedaan cara kerja, desain, teknologi dan frekuensi yang dipakai. Di Eropa frekuensi yang dipakai UMTS-TDD ada pada 2010-2020 MHz yang dapat mentransfer data pada kecepatan 16 Mbps (saat kecepatan maksimum downlink dan uplink).
GAN (Generic Access Network) atau UMA (Unlicensed Mobile Access)
Adalah teknologi 3G yang bertujuan agar sistem telekomunikasi dapat roaming dan dapat menangani jaringan LAN (WLAN) dan WAN dalam telepon selular secara bersamaan (diadopsi oleh 3GPP).
HSPA (High-Speed Packet Access)
Adalah teknologi 3G yang merupakan teknologi dari penyatuan protokol teknologi mobile sebelumnya, sehingga memperluas dan menambah kemampuan (terutama dari sisi kecepatan transfer data) dari protokol UMTS yang telah ada sebelumnya. Karena adanya perbedaan kemapuan (downlink dan uplink) tersebut HSPA dibagi menjadi 2 standar, yaitu:
HSDPA (High Speed Downlink Packet Access)
Merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer downlink-nya (dari jaringan ke handset), dimana HSDPA dapat mencapai kecepatan downlink 7.2 Mbps dan secara teori dapat ditinggkatkan sampai kecepatan 14.4 Mbps dengan maksimum uplink 384 kbps. HSDPA selain dapat digunakan oleh handphone tetapi dapat pula digunakan oleh Notebook untuk mengakses data dengan kecepatan tinggi.
HSUPA (High Speed Uplink Packet Access)
Merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer uplink-nya (dari handset ke jaringan), dimana HSUPA dapat mencapai kecepatan uplink secara teori sampai kecepatan 5.76 Mbps, tetapi HSUPA ini tidak implentasikan (dikomersialkan) dan handset-nya tidak dibuat.
HSPA+ (HSPA Evolution)
Adalah teknologi 3G yang dikembangankan dari HSPA. Teknologi ini memiliki kecepatan transfer data sampai 42 Mbps pada downlink dan 11 Mbps pada uplink.
FOMA (Freedom of Mobile Multimedia Access)
Adalah teknologi 3G pertama di dunia yang mengimplentasikan WCDMA. FOMA merupakan penamaan layanan 3G oleh operator NTT DoCoMo di Jepang.
HSOPA (High Speed OFDM Packet Access)
Adalah teknologi 3G yang dikembangankan dari UMTS terutama pada teknologi antena yang menggunakan OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) dan MIMO (Multiple-Input Multiple-Output). HSOPA dikenal juga sebagai Super 3G dapat men-transfer data sampai kecepatan 100 Mbps untuk downlink dan 50 Mbps untuk uplink.
Adalah teknologi 3G yang masih dikembangkan Cina oleh CATT (Chinese Academy of Telecommunications Technology), Datang, dan Siemens AG atas proposal dari grup CWTS (China Wireless Telecommunication Standards) kepada ITU pada tahun 1999. Teknologi yang dikembangkan untuk menghilangkan ketergantungan pada teknologi barat, tetapi kurang banyak diminati para operator di Asia dikarenakan memerlukan peralatan yang benar-benar baru dan tidak bisa menggunakan teknologi sebelumnya (CDMA2000-1x). TD-SCDMA menggunakan frekuensi 2010-2025 MHz, dengan kecepatan transfer data dari 9,6 Kbps sampai 2048 Kbps.
Tabel 2.8 Kelebihan dan Kekurangan Teknologi 3G, 3.5G, 3.75G
Kelebihan
Kekurangan
Memiliki kecepatan transfer data cepat (144 Kbps-2 Mbps); 2 Mbps untuk lokal/indoor/slow-moving access; 384 Kbps untuk wide area access
Memerlukan kontrol daya “ideal”
Layanan data broadband seperti internet, video conference, video streaming, video on demand, music on demand, games on demand
Belum mencukupinya kecepatan transfer data dalam melayani layanan multimedia yang memerlukan kecepatan yang mumpuni
Kualitas suara yang lebih bagus
Keamanan yang terjamin
Support beberapa koneksi secara simultan (pengguna dapat browse internet bersamaan dengan melalukan panggilan)
Infrastruktur bersama dapat mensupport banyak operator di lokasi yang sama
Interkoneksi ke other mobile dan fixed users
Roaming nasional dan internasional
Bisa menangani packet-and circuit-switched service termasuk internet (IP) dan video conference, juga high data rate communication services dan asymetric data transmission
Efiensi spektrum yang bagus, sehingga dapat menggunakan secara maksimum bandwidth yang terbatas
Support untuk multiple cell layer
Co-existance and interconnection dengan satellite-based services
Mekanisme billing yang baru tergantung dari volume data, kualitas service, dan waktu
3.5G, 3.75G (Third and A Half Generation)
Teknologi 3.5G atau disebut juga Beyond 3G adalah peningkatan dari teknologi 3G, terutama dalam peningkatan kecepatan transfer data yang lebih dari teknologi 3G (diatas 2 Mbps) sehingga dapat melayani komunikasi multimedia seperti akses internet dan video sharing. Yang termasuk dalam teknologi ini adalah:
HSDPA (High Speed Downlink Packet Access)
Adalah teknologi 3.5G yang merupakan Evolusi WCDMA dari Ericsson. HSDPA merupakan protokol tambahan pada sistem WCDMA (Wideband CDMA) yang mampu mentransmisikan data berkecepatan tinggi.
HSDPA fase pertama berkapasitas 4,1 Mbps. Kemudian menyusul fase kedua berkapasitas 11 Mbps dan kapsitas maksimal downlink peak data rate hingga mencapai 14 Mbps.
Kecepatan jaringan HSDPA di lingkungan perumahan dapat melakukan download data berkecepatan 3,7 Mbps. Seorang yang sedang berkendaraan di jalan tol berkecepatan 100 km/jam dapat mengakses internet berkecepatan 1,2 Mbps. Sementara itu, pengguna di lingkungan perkantoran yang padat tetap masih dapat menikmati streaming video meskipun hanya memperoleh 300 Kbps.
Kelebihan HSDPA adalah mengurangi keterlambatan (delay) dan memberikan respon yang lebih cepat saat pengguna menggunakan aplikasi interaktif seperti mobile office atau akses internet kecepatan tinggi, yang dapat disertai pula dengan fasilitas gaming atau download audio dan video. Kelebihan lain HSDPA, meningkatkan kapasitas sistim tanpa memerlukan spektrum frekuensi tambahan, sehingga pasti akan mengurangi biaya layanan mobile data secara signifikan.
WiBro (Wireless Broadband)
Adalah teknologi 3.5G yang dikembangkan Samsung bersama dengan ETRI (Electronics and Technology Research Institute) dan telah mendapat sertifikat dari WiMAX Forum. WiBro merupakan bagian dari kebijakan bidang teknologi informasi Korea Selatan yang dikenal dengan kebijakan 839. WiBro mampu mengirim data dengan kecepatan hingga 50 Mbps. Kecepatan transfer data itu mampu mengungguli kecepatan platform HSDPA yang kecepatannya sampai 14 Mbps.
GENERASI KEEMPAT / FOURTH GENERATION (4G)
Teknologi 4G (juga dikenal sebagai Beyond 3G) adalah istilah dalam teknologi komunikasi yang digunakan untuk menjelaskan evolusi berikutnya dalam dunia komunikasi nirkabel. Menurut kelompok kerja 4G (4G working groups), infrastruktur dan terminal yang digunakan 4G akan mempunyai hampir semua standar yang telah diterapkan dari 2G sampai 3G. Sistem 4G juga akan bertindak sebagai platform terbuka di mana inovasi yang baru dapat berkembang. Teknologi 4G akan mampu untuk menyediakan Internet Protocol (IP) yang komperhensif di mana suara, data dan streamed multimedia dapat diberikan kepada para pengguna “kapan saja, di mana saja”, dan pada kecepatan transmisi data yang lebih tinggi dibanding generasi yang sebelumnya.
Banyak perusahaan sudah mendefinisikan sendiri arti mengenai 4G untuk menyatakan bahwa mereka telah memiliki 4G, seperti percobaan peluncuran WiMAX, bahkan ada pula perusahaan lain yang mengatakan sudah membuat sistem prototipe yang disebut 4G. Walaupun mungkin beberapa teknologi yang didemonstrasikan sekarang ini dapat menjadi bagian dari 4G, sampai standar 4G telah didefinisikan, mustahil untuk perusahaan apapun sekarang ini dalam menyediakan kepastian solusi nirkabel yang bisa disebut jaringan seluler 4G yang tepat sesuai dengan standar internasional untuk 4G. Hal-hal seperti itulah yang mengacaukan statemen tentang “keberadaan” layanan 4G sehingga cenderung membingungkan investor dan analis industri nirkabel. Sebagian dari standar baku yang menyiapkan jalan bagi teknologi 4G meliputi:
UMTS Revision 8 atau 3GPP LTE (Third Generation Partnership Project Long Term Evolution)
Adalah teknologi 4G yang masih dalam tahap pengembangan oleh 3GPP (Third Generation Partnership Project). Teknologi ini direncanakan untuk memiliki kecepatan rata-rata download 100 Mbps dan kecepatan rata-rata upload 50 Mbps, sehingga mendukung semua jaringan berbasis Internet Protocol (IP).
WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access)
Adalah teknologi 4G yang mempunyai kemampuan transfer data jarak jauh secara nirkabel, juga point to point access untuk mendukung penuh akses telepon bergerak (mobile phone), sehingga dapat menjadi alternatif dari jaringan broadband dengan kabel dan DSL. Dalam aplikasinya WiMAX menggunakan frekuensi mulai dari 3,3 GHz, 3,5 GHz, 2,3 GHz, 2,5 GHz, atau 5 GHz (tergantung regulasi frekuensi tiap negara). WiMAX secara teori dapat mengirim data sampai kecepatan 70 Mbps dalam jarak 48 Km, namun dalam prateknya WiMAX hanya mampu untuk mengirim data pada kecepatan 10 Mbps dalam jarak 10 Km untuk daerah bebas gangguan (pinggir kota) dan 10 Mbps dalam jarak 2 Km untuk daerah urban (perkotaan).
UMB (Ultra Mobile Broadband) atau CDMA2000-1x EV-DO Revision C
Tabel 2.9 Kelebihan Teknologi 4G
Kelebihan
Mendukung service multimedia interaktif, telekonfrensi, wireless intenet
Bandwidth yang besar untuk mendukung multimedia service
Bit rates lebih besar dari 3G
Global mobility (skalabilitas untuk jaringan mobile), service portability, low-cost service (biaya yang murah sampai 100 Mbps)
Recent Comments