Grounding System
lambang grounding
Sistem pembumian (grounding system) adalah suatu perangkat instalasi yang berfungsi untuk melepaskan arus listrik ke dalam bumi. Grounding atau arde pada instalasi listrik berguna sebagai pencegah terjadinya kontak antara makhluk hidup dengan tegangan listrik yang terekpos akibat terjadi kegagalan isolasi. Grounding dalam rumah anda terpasang dengan dua macam, yaitu untuk instalasi listrik rumah dan instalasi penangkal petir.
Tingkat kehandalan sebuah grounding ada dinilai konduktivitas logam terhadap tanah yang ditancapnya. Semakin konduktif tanah terhadap benda logam, maka semakin baik. Kelayakan grounding harus bisa mendapatkan nilai tahanan sebaran maksimal 5 ohm (PUIL 2000 : 68) dengan menggunakan earth ground tester. Namun begitu, untuk daerah yang resistans jenis tanahnya sangat tinggi, resistans pembumian total seluruh sistem boleh mencapai 10 ohm (PUIL 2000 : 68).
Fungsi Grounding
- untuk keselamatan, grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi atau tanah saat terjadi kebocoran isolasi atau percikan api pada konsleting, misalnya kabel grounding yang terpasang pada badan/sasis alat elektronik seperti setrika listrik akan mencegah kita tersengat listrik saat rangkaian didalam setrika bocor dan menempel ke badan setrika.
- Dalam instalasi penangkal petir, system grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik yang besar langsung kebumi. Meski sifatnya sama, namun pemasangan kabel listriknya yang besar langsung kebumi. Meski sifatnya sama, namun pemasangan kabel grounding untuk instalasi dan grounding untuk penangkal petir pemasanganyaharus terpisah.
- Sebagai proteksi peralatan elektronik atau instrumentasi sehingga dapat mencegah kerusakan akibat adanya bocor tegangan.
Aspek yang Mempengaruhi Grounding
- Kadar air; bila air tanah dangkal/penghujan, maka konduktivitas tanah akan semakin baik.
- Mineral/garam; kandungan mineral tanah sangat memengaruhi, semakin berlogam dan bermineral tinggi, maka tanah semakin mudah menghantarkan listrik.
- Derajat keasaman; semakin asam (PH rendah atau PH<7) tanah, maka arus listrik semakin mudah dihantarkan.
- Tekstur tanah; untuk daerah yang bertekstur pasir dan berpori (porous) maka arus listrik sulit dihantarkan.
Bentuk Sistem Pembumian (Grounding System)
Sistem pembumian dapat dibuat dalam 3 bentuk, di antaranya:
Single Grounding Rod.
Grounding system yang hanya terdiri atas satu buah titik penancapan batang (rod) pelepas arus atau ground rod di dalam tanah dengan kedalaman tertentu (misalnya 6 meter). Untuk daerah yang memiliki karakteristik tanah yang konduktif, biasanya mudah untuk didapatkan tahanan sebaran tanah di bawah 5 ohm dengan satu buah ground rod.
Paralel Grounding Rod.
Penambahan ground rod dapat juga ditanam mendatar dengan kedalaman tertentu, bisa mengelilingi bangunan membentuk cincin atau cakar ayam. Kedua teknik ini bisa diterapkan secara bersamaan dengan acuan tahanan sebaran/resistans kurang dari 5 ohm setelah pengukuran dengan earth ground tester.
Multi Grounding System
Bila didapati kondisi tanah yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- kering atau air tanah dalam
- kandungan logam sedikit
- basa (berkapur)
- pasir dan berpori (porous).
Beberapa Variabel yang Memengaruhi Sistem Pembumian (Grounding System)
Ada empat variabel yang memengaruhi tahanan grounding system.
- Panjang/Kedalaman Elektroda
- Diameter Elektroda
- Jumlah Elektroda
- Desain
Alat dan Perangkat Grounding
- Splitzen
- Copper Button Grounding
- Bus Bar Grounding
- Grounding Rod Drilling Head
- Earth / Ground Electrode Under Test.
Daftar Pustaka
- https://d302.files.wordpress.com/2015/09/007_grounding.pdf
- http://penangkalpetir.id/grounding-penangkal-petir.php
- http://bintangjayateknik.com/petir-grounding.html
Recent Comments